Pages

Senin, 03 Oktober 2011

Cerpen from me

Siapa sih aku ?


Udara shubuh yang dingin mulai menyelimuti seluruh sudut komplek Cahaya Indah dan kumandang azan shubuh pun sudah mulai menggema di masjid. Tapi seperti Chira masih masih enggan untuk melepaskan selimutnya dan masih tidak rela berpisah dengan bantal dan gulingnya. Sebenarnya Chira sudah menyetel jam alarm pada jauh pada waktu sebelum azan subuh berkumandang tapi setiap alarm itu berbunyi dia malah mematikannya “Masih jam segini, bangunnya 5 menit lagi ah “ itulah hal yang selalu Chira katakan jika alarmnya berbunyi. Tapi ada satu bunyi alarm yang akan selalu membuat Chira langsung bangun dan bergegas ke kamar mandi dengan mata terpejam “Teteh,bangun udah siang entar terlambat!” Seperti itulah bunyi alarm yang tidak akan Chira matikan ,kalau dimatikan nanti jadi panjang masalahnya.

Setelah mandi dengan setengah tidur lalu dia bergegas berpakaian dan mengecek barang-barang yang akan dia bawa ke sekolah. Salah satu sifat buruk Chira: Pelupa . “Teh kacamata udah dibawa ? tugas udah pada dibawa ? kunci loker ada nggak ?” kata mamah Chira mengingatkan “Udah mah ,udah semua”jawab Chira sedikit ragu ragu. Setelah berpamitan Chira berangkat ke sekolah dengan pikiran yang terus takut ada yang dia lupakan.

Akhirnya Chira sampai di sekolah “Chira!” panggil seseorang dari belakang . “Eh,Dinda ada tumben manggil biasanya kan kamu cuek ke aku” kata Chira dengan tampang datar sedatar jalan tol. “Ih,kamu mah gitu terus ke aku teh !” seru Dinda setengah cemberut . “Iya atuh maaf ada apa din ?” tanya Chira masih dengan tampang yang sama . “Tau nggak tadi aku liat kak Giza kamu ngobrol berdua sama cewek lain! Terus keliatannya mereka akrab banget loh !” kata Dinda dengan gaya ibu-ibu yang kaget karena harga beras naik. “Ah,biarin aja sama temennya kali” jawab Chira dengan wajah yang sekarang kayak jalan tol yang udah pada copot aspalnya. “Lagian kamu ngomongin kecengan pagi-pagi gini ,lagian yah di sekolah itu tempatnya belajar bukan buat ngomongin kecengan! Eh,kalau kamu udah buat pr matematika belum ?”kata Chira mengalihkan perhatian. “Hah,pr yang mana ? Ada gitu ?” tanya Dinda setengah nggak percaya .“Beneran yang halaman 134 sampai 137 pake cara ” seru Chira dengan wajah meyakinkan mirip sales yang menawarkan barangnya “Oh,gitu ya. Wah,aku belum ngerjain !” Dinda langsung panik dan memberitahu teman-teman lainnya yang juga langsung panik karena pemberitahuan bohong tersebut. “Yes! Misi pengalihan perhatian berhasil !” seru Chira dalam hati puas.

Akhirnya jam istirahat tiba setelah melewati pelajaran matematika yang susah bin sulit, dan akhirnya Chira bisa melarikan diri dari kelas sebelum Dinda dan kawan kawannya menghakiminya bareng – bareng gara- gara pr rekaan darinya.”Ih,si Chira mah bikin orang panik aja!” kata Vita “Iya ih,aku sampai kaget gara – gara kamu” timpal Kayla “Kan udah aku bilang ,kalau percaya si Chira mah masuk neraka !” tiba-tiba Lara nimbrung . Melihat reaksi kawan-kawannya seperti itu Chira Cuma ngikik dalam hati.

Ketika hendak ke kantin bersama Dinda dia tak sengaja melihat kakak kelas kecengannya, Kak Giza sedang bersama cewek yang Dinda ceritakan “Ra,liat itu yang aku ceritain pagi tadi” kata Dinda .“Mana ?” “Itu di meja yang tengah”kata Dinda sambil menunjuk .”Ah, biarin aja” jawab Chira cuek padahal dalam hatinya “Tidak ! Kenapa harus sama dia sih kenapa kak Giza bukan sama aku aja !”. Selama di kantin Chira tak sadar terus memperhatikan dua sejoli yang sedang mengobrol itu sambil dalam hati dia sedang mengasah pisau.

“Mmh,sebel !” ujar Chira dalam lamunannya “Emang sih ,cewenya cantik banget. Rambut yang panjang hitam,lesung pipitan,kulit putih bersih,badan tinggi langsing,ramah,pinter,pokoknya mah sempurna banget lah !” ujar Chira dalam hati. “Sementara aku ? Siapa sih aku ? Dibilang cewek aja kagak pantes !” “Boro-boro disebut cantik malah disebut ganteng aku sama temen-temen.” ujar Chira mengerutu tentang dirinya sendiri . Sebernarnya Chira cukup merasa sakit harus mengakui segala kekurangannya dibandingkan dengan kakak kelas ceweknya itu .

“Woi,ngelamun aja ! Entar kesambet pocong ngesot loh !” seru Putra menggagetkan. ”Apaan sih put ? ganggu orang lagi khusyuk ngelamun aja ih !”. “Ngelamunin apa hayo ? Ngelamunin aku ya ? Emang sih aku banyak banget yang ngefans jadi aku nggak aneh kamu ngelamunin aku. Hehehe” ujar Putra dengan tampang penuh dengan kepercayaan diri level tinggi melebihi tinggi puncak mount everest . “Aduh, jangan kege-eran gitu deh put. Siapa juga yang ngelamunin kamu . Masih banyak hal yang lebih penting dari pada mikirin kamu. Lagian ya siapa yang mau ngefans sama kamu ?”tanya Chira. “Banyak tau ! jangankan cewek cewek kaya kalian yang ngefans artis juga banyak yang ngefans sama aku ! Iya nggak fli ?” tanya Putra kepada Rafli yang ada di sebelahnya “Iya,banyak hayo yang ngefans si Putra. Kemaren aja Mpo Nori sama Mpo Ati ngerebutin dia ” jawab Rafli sambil nyengir. ”Wah,si Rafli mah nggak soulmate sama aku ” Sementara mereka terus ribut nggak jelas Chira kembali ke bangkunya di kelas.

“Din, kayaknya aku nggak akan bisa sama kak Giza deh “ ujar Chira lesu sepulang sekolah. ”Ih,kenapa kamu tiba-tiba ngomong gitu ?”jawab Dinda .“Soalnya coba kamu bandingin aku sama cewek yang tadi sama si kakak,jauh banget kayak galaksi bimasakti sama andrhomeda ”. “Ah kamu nggak boleh gitu Ra ! Kamu tuh harus optimis !” ujar Dinda menyemangati . “Tapi ya din. Coba bandingin aku sama cewek itu jauh bangetkan ! Dia bersikap anggun dan cantik ,sementara aku ? Mana ada cowok yang mau sama cewek maco dan amburadul kayak aku Din ? Cowok tuh kalau nggak tipenya kayak Nikita Willy paling juga maunya sama yang mirip - mirip sama Gita Gutawa !“ ujar Chira .“Ra, kamu tuh nggak boleh berfikiran kayak gitu . Cantik itu relatif .Walaupun misalnya ada cewek cantik tapi sifatnya jelek pasti nggak akan ada yang mau ,tapi kalau kamu biasa – biasa aja tapi sifatnya baik pasti pada suka ke kamu” ujar Dinda. Sejenak Chira mencerna kata – kata Dinda . Memang kecantikan itu relatif, tidak semua yang kita anggap cantik itu menurut orang lain cantik. Tapi apakah selama ini ada yang mengganggap aku cantik dan menarik ? tanya benak Chira.

Malam harinya Chira sedang mengerjakan PR ketika dia mendapat sms dari no kakak kelasnya ; Giza. Chira kira sms apa ternyata hanya sebuah pesan pengumuman yang berbunyi:

“Kepada seluruh anggota Kushin Ryu Karatedo Indonesia diharapkan berkumpul besok sepulang sekolah di aula . Terimakasih”

“Huh, dikirain sms apa ternyata Cuma sms begituan“ ujar Chira. “Nggak rame ah !” tambahnya . Semenit kemudian dia sudah larut lagi dalam PR Fisikanya . Ya, memang Chira mudah lupa akan masalahnya tapi jika dia ingat lagi dia akan ngegalau lagi. Beberapa saat kemudian dia ingat lagi tentang masalahnya ,satu hal yang terlintas di benaknya ;hanya ekskullah yang bisa membuat dia dekat dengan kak Giza kecengannya itu.

Keesokan harinya di sekolah Chira menceritakan hal itu pada temannya. “Kalau kamu mau deket sama kakak itu berarti kamu harus rajin ekskulnya Ra” ujar Vita . “Iya, soalnya kan selain soal ekskul nggak ada yang bisa ngedeketin kamu sama kak Giza” timpal Dinda. ”Mungkin, emang bener sih “ jawab Chira. Tapi setelah dipikir – pikir hubungan antara Chira dan kak Giza tidak begitu akrab. Tidak seperti ke kakak kakak kelas lainnya yang akrab dan seperti teman , tapi Chira dan kak Giza tidak seperti itu. Chira juga tak mengetahui alasan kenapa mereka tidak bisa akrab , tapi setahu Chira dia selalu berusaha akrab dengan kak Giza, tapi dia malah menjaga jarak. Yah, memang membingungkan .

“Alhamdullilah, hari ini kita bisa berkumpul di aula sekolah untuk membicarakan pelantikan KKI yang diadakan seminggu lagi “ ujar pembina ekskul KKI , Pak Gustaf. “Ra, itu liat arah jam 2 ada kak Giza sama cewek. Jangan – jangan pacarnya ”ujar Fio ,teman satu ekskul Chira. “Nggak tau atuh. Tanya aja sendiri !” ujar Chira sewot. “Oh,iya anak-anak bapak akan memerkenalkan anggota baru ekskul kita” ujar pak Gustaf sambil menyuruh cewek yang ada di sebelah kak Giza . “Perkenalkan anak – anak ini kak Rena saudara sepupu kak Giza. Dia anak pindahan dari Bengkulu ,dia di sana juga mengikuti ekskul ini . Jadi dia ingin meneruskan kembali” jelas Pak Gustaf. “Apa sepupu !?” kaget Chira dalam hati . “Jadi selama ini cewek itu sepupunya bukan pacarnya !” tambahnya lagi. Betapa leganya hati Chira mengetahui hal itu. “Berarti saingan berat aku hilang satu dong. Senangnya !”

Selama seminggu hati Chira sangatlah tenang sebab dia tahu kalau kak Giza tidak mempunyai pacar dan sikap kak Giza mulai baik kepadanya. Akhirnya saat pelantikan tiba ,setiap siswa kelas X termasuk Chira dan yang belum dilantik harus datang ke setiap pos untuk melaksanakan tugas – tugas yang diberikan oleh kakak kelas dan para alumni supaya bisa lulus pelantikan . Pos demi pos Chira lewati dengan semangat , walaupun kelompok Chira sempat tersesat .

Sesampainya Chira di pos terakhir, Chira agak bingung kenapa banyak kakak kelas, alumni, dan teman – temannya yang berkumpul disana . ”Ih,kenapa pada ngumpul disini ya ?” tanya Chira pada Esa ,teman sekelompoknya ”Mungkin pada mau ngehukum kita karena kita tersesat “ jawabnya. “Siapa yang menjadi ketua kelompok ini !” seru kak Giza dengan suara yang membentak. “Saya kak ,ketuannya” jawab Chira sambil tertunduk karena takut. “Kamu harus bertanggungjawab atas tersesatnya kelompok ini dengan menuruti semua perkataan saya !” seru kak Giza lagi. ”Baik kak ” jawab Chira lemas. “Kalau begitu . Chirana Marsilea Crenata tugas yang harus kamu lakukan adalah jadi pacar saya dari hari ini sampai batas waktu yang tidak ditentukan ! Kamu sanggup !” Deg, perasaan Chira menjadi kacau bercampur kaget dan rasa malu karena melihat semua orang di sekitarnya menyorakinya.

Dan dengan satu kalimat “ Ya, aku sanggup” maka terwujudlah impian Chira menjadi pacar kak Giza. Tapi justru sekarang Chira merasa bingung dengan situasi yang dia hadapi. “Kak,tapi kenapa kakak nembak aku ? Padahal selama ini kita nggak terlalu deket ,terus...”. “Karena kamu beda dari yang lain,cuma itu alasan kakak. Sekarang kamu mau jadi pacar kakak ?” ujar kak Giza memotong ucapan Chira . “Iya kak aku mau” jawab Chira malu – malu sambil diiringi sorakan dari semua orang yang ada di sana.”Perasaan aku campur aduk kayak es campur.Tapi seneng sih ” ujar dalam hati.

“Kak maksud aku beda dari yang lain tadi apa ?”tanya Chira pada Kak Giza. “Maksud kakak kamu terlihat lebih apa adanya dibanding cewek – cewek yang kakak kenal selama ini” jawab kak Giza enteng. ”Tapi, selama ini kan cewek – cewek di sekitar kakak lebih cantik terus mereka....”Kak Giza memotong ucapan Chira “Pokoknya menurut kakak kamu yang paling sempurna Chira” ujar kak Giza .Chira tersipu – sipu . “Ternyata nggak semua cowok itu memandang cewek dari luar aja,masih ada cowok”ujar Chira dalam hati meralat prasangka yang ada selama ini di benaknya.

0 komentar:

Posting Komentar